Rabu, 19 Januari 2011

The Prince and the Pauper, Mark Twain

          The Prince and The Pauper merupakan salah satu karangan klasik yang ditulis oleh Mark Twain, nama pena dari Samuel Langorne Clemens. Cerita ini penuh dengan perbedaan-perbedaan antara kehidupan di kerajaan dan kehidupan rakyatnya. Mark Twain meggambarkan bahwa di istana penuh dengan kemewahan, pakaian mahal, makanan enak, dan para pelayan yang akan selalu ada untuk melayani raja beserta keluarganya. Ini sungguh berbeda dengan kehidupan rakyat yang hidup di sekitar istana. Mark Twain menggambarkan bahwa kehidupan rakyat penuh dengan kejahatan, kemiskinan, dan keburukan. Rakyat hidup menderita, mereka berpakaian lusuh dan kotor dan sukar mendapatkan makanan enak. Juga banyak terjadi penculikan dan pencurian. Bukan hanya itu, rakyat juga dibebani dan diikat akan semua peraturan kejam yang dibuat oleh Raja Inggris, Henry VIII. Jika ada rakyatnya yang ketahuan melakukan kejahatan, maka hukumannya bisa berupa cambukan, digantung, dimasukkan ke dalam air panas atau minyak mendidih. Dan ironisnya, seseorang bisa saja dihukum jika orang lain berkata kalau memang dia bersalah tanpa bukti yang akurat dan jelas.
          Semua Akan tetapi, penderitaan rakyat tersebut akhirnya diketahui oleh pangeran, Edward Tudor setelah ia bertukar identitas dengan anak miskin yang bernama Tom Canty. Selama pertukaran tersebut, pangeran berpetualang menjadi orang miskin dan pangeran jadi tahu akan semua peristiwa yang kejam dan menyedihkan di kehidupan rakyatnya. Dan ia bersikukuh untuk mengubah semua peraturan kejam yang dibuat oleh ayahnya, Raja Henry VIII.
          Sedangkan Tom Canty terjebak di istana menggantikan posisi pangeran. Dan ketika ia akan dinobatkan menjadi raja baru setelah kematian raja Henry VIII, untunglah pangeran datang dan memberitahu kalau Tom bukanlah pangeran sebenarnya. Setelah pembuktian yang cukup singkat dan menegangkan, barulah semua orang yang hadir di acara penobatan tesebut percaya bahwa memang Edward Tudor lah sang pangeran yang sebenarnya.
          Setelah raja, Edward Tudor melewati semua petualangannya menjadi seseorang yang miskin, ia megubah semua aturan kejam yang mengikat rakyatnya. Ia pun memberikan bantuan-bantuan kepada rakyatnya yang membutuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar